29 Agustus 2008

WELCOME RAMADHAN

PERCIK

15 Agustus 2008

Dirgahayu Indonesiaku ke-63 ( 2008 )


Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.

Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1]

Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2]

Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[3]

Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.

Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

DENGAN TETES DARAH DAN AIR MATA, PARA PAHLAWAN DENGAN GAGAH MENGIBARKAN SANG SAKA MERAH PUTIH. SEBAGAI GENERASI PELANJUT, JANGAN KITA SIA-SIAKAN PENGORBANAN PAHLAWAN2 KITA. MERDEKA......... DIRGAHAYU INDONESIAKU KE-63 !!

Gudang Inspirasi....

* " Kita dialam demokrasi, jadi Jangan takut melakukan kritik konstruktif. Ini juga demi menuju perubahan kearah yang lebih baik "
* " Jangan pernah meminta maaf, untuk sesuatu yang tidak pernah kita lakukan "
* " Meminta maaf untuk sesuatu yang tak pernah kita perbuat, sama saja kita mengakui kesalahan yang tidak kita perbuat "
* Apabila bisa di kerjakan saat ini juga, maka kerjakanlah. Jangan ditunda-tunda
* Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.

* Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

* Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sajalah kita akan dapat mengobati hati yang telah terluka.



11 Agustus 2008

Terjajah, di Alam Kemerdekaan !!

Beginilah aktivitas belajar-mengajar di MAN 1 Sinjai Utara ( Sabtu,9/08/08 ). Saat melakukan liputan di sekolah ini, sungguh miris melihat kondisi yang dialami puluhan siswa ini. Terkadang mereka mengalami sakit pinggang, kram kaki dan rasa lelah, saat harus duduk melantai selama berjam-jam.Ada 37 orang siswa, yang terpaksa belajar dilantai. Ini akibat ulah rekanan sekolah, yang membawa kabur dana pembuatan meja dan bangku siswa. Pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa, lapor polisi pun belum dilakukan. Padahal, rekanan sudah melanggar kontrak perjanjian kerja. Masa' siswa mau dikorbankan.... Indonesia neh dah merdeka bung !! masa' anak sekolah belajarnya dilantai, kaya' jaman penjajahan aja. Lagian siswa-siswa ini kan membayar sejumlah dana, untuk pengadaan meja dan kursi kelas. Jadi... mereka berhak nuntut dong !! ( kok saya yang marah seh ). hehe... ternyata saya wajar marah atas kondisi ini, ternyata adik saya yang bungsu, ikut menjadi objek penderita atas kondisi ini. Tiap pulang sekolah selalu mengeluh sakit pinggang. Yang sabar ya dek... nanti tak shooting aja, biar masuk tv.

08 Agustus 2008

Wahid, partner sejati !!


Wahid... sang partner sejati !. selain di gerakan pramuka, kami juga aktif di organisasi otomotif. Di Sinjai Otomotif Club ( SOC ), kebetulan wahid menjabat Sekretaris dan saya wakil sekretaris. Wahid, merupakan teman berbagi cerita saya. Kendati kami berbeda profesi, saya seorang jurnalis dan wahid PNS di Dinas Pendapatan Daerah sinjai. Kami biasa sharing membahas sejumlah persoalan sosial kemasyarakatan. Tapi jujur, saya tidak pernah mau meminta rekan saya ini menceritakan, apapun mengenai persoalan kantornya. karena saya tidak ingin menggiring rekan saya, menjadi seorang yang tidak loyal terhadap pimpinannya. misal di kantor Pemda Sinjai atau dikantor rekan saya ada penyimpangan, itu menjadi tugas saya selaku jurnalis, melakukan investigasi. Jadi, saat saya dan rekan2 wartawan lainnya, mengusut kasus pembayaran dana prajabatan PNS yang memberatkan sebagian peserta prajabatan ( terutama gol I dan II ). Saya tiba-tiba Marahhhh... berontak..... ketika para petinggi Pemda Sinjai, terkesan menuding rekan saya Wahid, membocorkan keluhan peserta prajab kepada wartawan. Wahid memang saat itu, menjadi peserta prajabatan. Tapi saya tidak pernah meminta keterangan dari rekan saya ini. Jadi... ini murni investigasi kami kepada peserta prjabatan golongan I dan II, ( Logikanya.. Wahid gol. III, jadi tidak mkn mengeluhkan pembayaran tersebut ). Jgn karena saya yg jurnalis bersahabat dgn wahid, tiba-tiba saat prajabatan wahid menjadi sasaran "kemarahan" para petinggi pemda Sinjai. Sebuah alasan yang tak berdasar, dari petinggi-petinggi kita di Pemda Sinjai.....

Wahid, sang sahabat sejati !!


Wahid... salah satu koleksi sahabat terbaik yang saya miliki. Kami sama-sama aktif di gerakan pramuka. 10 tahun lebih, bersama memajukan Dewan Kerja Cabang ( DKC ) gerakan pramuka Sinjai. Tapi di tahun 2008, kami sudah menyerahkan kepengurusan DKC ditangan adik-adik, yang usianya lebih muda dan lebih enerjik. inzet : Saat bersama memimpin rapat, muspanitera DKC gerakan pramuka Sinjai. pemilihan ketua DKC baru.