10 September 2009

Memotivasi diri

Mengapa mimpi hanya akan menjadi mimpi? Bukankah kesuksesan seseorang bermula dari mimpinya. Bisa dikata tanpa mimpi tidak mungkin ada motivasi dan tujuan. Dan tanpa tujuan apa yang membuat anda berfikir telah mencapai kesuksesan.

Sebenarnya kata motivasi diatas kurang lengkap…. Yang sebenarnya adalah : Mimpi hanya akan menjadi mimpi jika kau tidak pernah bangun untuk mewujudkannya.

Namun bukan hanya sekedar bangun saja. Tapi harus SEGERA DILAKUKAN. Percuma bung jika anda ingin mewujudkan mimpi itu tapi dilakukan 1 bulan setelah anda bangun. Gagal memang belum terjadi, tapi kesuksesan pasti semakin menjauh. ( motivasidiri.info )

27 Agustus 2009

Meriam Bambu


SETIAP BULAN PUASA TIBA / ANAK-ANAK DI KABUPATEN SINJAI / SULAWESI SELATAN / PUNYA TRADISI MEMBANGUNKAN WARGA UNTUK SAHUR // CARANYA DENGAN MEMBUNYIKAN MERIAM YANG TERBUAT DARI BAMBU //


MENJELANG MAKAN SAHUR / ANAK-ANAK INI SUDAH SIAP DENGAN SEBATANG MERIAM BAMBU SEPANJANG DUA METER YANG MEREKA BUAT SENDIRI // UNTUK MENGHASILKAN LETUPAN MIRIP MERIAM SESUNGGUHNYA / PADA UJUNG BAMBU DI BERI LUBANG KECIL SEBAGAI TEMPAT UNTUK MENYULUT API //

UNTUK MENGHASILKAN LETUPAN YANG KERAS / LUBANG KECIL PADA UJUNG BAMBU INI DI ISI DENGAN MINYAK TANAH YANG BERFUNGSI SEBAGAI BUBUK MESIU // AKTIVITAS MEMBUNYIKAN MERIAM BAMBU INI / DILAKUKAN ANAK-ANAK DI SINJAI SETIAP MENJELANG MAKAN SAHUR // BUNYINYA YANG KERAS DISERTAI TERIAKAN SAHUR PARA BOCAH INI / IKUT MEMBANTU WARGA BANGUN LEBIH AWAL //

MENURUT ALDI / PEMILIK MERIAM BAMBU INI // HANYA BERMODALKAN BAMBU DAN MINYAK TANAH / DIA BESERTA TEMAN-TEMANNYA SUDAH BISA MEMBANTU TETANGGA MEREKA UNTUK BANGUN SAHUR //

SELAIN MEMBANTU WARGA UNTUK BANGUN LEBIH AWAL / ANAK-ANAK INI JUGA BISA MENIKMATI HOBBI MEREKA BERMAIN MERIAM BAMBU / YANG DILAKUKAN HANYA SETIAP BULAN RAMADHAN TIBA ///

20 Agustus 2009

Selamat Berpuasa

Sebagai pribadi dan atas nama keluarga besar Zainal Abidin Ridwan, mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga amal ibadah kita diterima disisiNYA, Amien.

15 Agustus 2009

Sudah merdekakah kita ?




Tanggal 17 Agustus 2009, HUT ke-64 Proklamasi kemerdekaan RI kita peringati. Secara fisik bangsa kita memang sudah merdeka, namun kita semua berharap kemerdekaan itu tidak hanya secara fisik, namun kemerdekaan itu haruslah kemerdekaan yang hakiki. Saat ini negara kita masih menjadi negara pengutang terbesar di lembaga donor international semisal IMF. Kita masih menjadi negara pengimpor alat-alat persenjataan dari negara Amerika maupun Rusia, meski saat ini bangsa kita sudah mampu membuat mobil panser. Masih tingginya angka kemiskinan di negara kita, membuat banyak masyarakat kita memilih menjadi Tenaga kerja ( TKI ) di luar negeri, dimana kemerdekaan mereka pun kerap terampas, bahkan beberapa diantaranya harus pulang dalam kondisi mengenaskan bahkan meninggal akibat dianiaya majikan. Contoh-contoh diatas menggambarkan kondisi negara kita, yang belum merdeka secara hakiki. Semoga di tahun ke Enam Puluh Empat ini, negara kita tidak jalan ditempat. Maju terus Indonesiaku, Merdekaaa !!!

09 Agustus 2009

Launching Buku Karampuang



Menjadi editor buku sangat menyenangkan, terlebih buku yang saya edit milik guru saya di SMA dulu. Buku kumpulan tulisan budayawan Sinjai yang juga guru SMA neg. 1 Sinjai Utara, Drs Muhannis, akhirnya bis a di luncurkan tgl 7 Agustus 2009. Buku berjudul " Karampuang & Bunga Rampai Sinjai " inimengupas masalah sejarah & budaya yang ada di kampung adat Karampuang desa Tompobulu kecamatan Bulupoddo Kab. Sinjai. Buku setebal 149 halaman ini, diluncurkan bersamaan dengan launching Zona Ngopi Karampuang.

02 Agustus 2009

TANTANGAN MEMULAI BERWIRAUSAHA ( selesai )

IDE USAHA

Anda yang ingin berwirausaha mungkin sering bertanya, “Usaha apa yang menguntungkan?” sepertinya pertanyaan ini kurang tepat. Mengapa?

1. Sesungguhnya semua jenis usaha itu menguntungkan. Kalau tidak percaya, cobalah anda berjalan-jalan dan mengamati dengan mata kepala anda sendiri berbagai jenis usaha baik yang berskala besar maupun usaha kecil.

2. Apakah anda menemukan jenis usaha yang tidak mungkin menguntungkan? Yang sering anda temukan adalah dua perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama, tetapi yang satu bisa sukses, sedangkan yang lain tidak menunjukkan kesuksesan yang bisa dibanggakan.

3. Ketika anda menemukan ternyata jenis usaha tertentu saat ini sangat menguntungkan, anda bisa melupakan sejarah dari usaha tersebut. Sangat mungkin usaha itu saat ini memang begitu menggiurkan, tetapi sering kali bahwa usaha itu sebenarnya merupakan hasil perjuangan yang panjang.

4. Ketika anda ingin membangun usaha yang sama dengan usaha yang menguntungkan tersebut, anda tidak cukup pengalaman dan pengetahuan bagaimana proses-proses yang dituntun di dalam usaha tersebut. Tidak sedikit orang yang gagal karena meniru suatu jenis usaha tanpa mendalami terlebih dahulu bagaimana proses usaha yang terlibat di dalamnya.

5. Jadi, tentukan satu ide usaha, lalu realisasikan ide usaha anda itu. Kemudian anda tekun, ulet, dan kreatif agar usaha anda itu dapat bertahan dan menguntungkan.

CINTAI USAHA ANDA

Hal yang sangat penting untuk direnungi dalam mengungkap ide usaha, yakni lebih baik jenis usaha yang anda bangun itu akan melibatkan aktivitas-aktivitas yang sebagian atau seluruhnya dapat membuat anda enjoy, gembira, dan bergairah.

Anda sebaiknya mencintai sebagian atau seluruh aktivitas usaha yang akan anda bangun itu. Karena mencintai karier atau bisnis adalah faktor utama kesuksesan yang amat penting.

1. Para wirausahawan yang sukses selalu bergairah dalam kehidupan mereka. Mereka mengatakan bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara pekerjaan dengan kesenangan mereka. Kenyataan antara keduanya adalah sama.

2. Pesan dari para pakar pengembangan diri maupun dari wirausahawan sukses yang mengungkapkan begitu besar kaitan antara mencintai aktivitas usaha dengan kesuksesan.

3. Biasakan diri anda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat anda gembira. Setelah anda menentukan apa saja hal-hal yang membuat anda bahagia, jauhi hal-hal lain dari pikiran anda. Lakukan semua kemungkinan yang mengarah kepada realisasi hal-hal yang membuat bahagia itu, dan jauhkan yang lainnya. Definisikan dengan jelas apa yang membuat anda bahagia.

4. Lihat orang-orang yang mencintai dirinya dan pekerjaannya. Muka mereka umumnya bersinar. Percaya diri mereka tidak usah diragukan. Tubuhnya seperti memantulkan cahaya produktifitas bagi orang lain.

5. Masih ada sederetan cerita yang bisa memberi bukti terhadap fundamen hidup dan kerja produktif dalam bentuk love dan fun. Yang jelas kedua fundamen terakhir menghadirkan energi untuk mencapai keberhasilan secara teramat melimpah.

6. Aktivitas usaha adalah wahana pemanfaatan kemampuan unik (bakat) seseorang untuk memberi arti bagi lingkungan, sekaligus mendatangkan enjoyment bagi diri sendiri.

7. Banyak orang bersusah payah selama bertahun-tahun karena membenci aktivitas usahanya. Jika anda tidak menyukai pekerjaan anda, sangat kecil kemungkinan anda akan meraih kesuksesan.

8. Memilih usaha yang didalamnya terdapat aktivitas yang bisa membuat enjoy akan mempunyai kemungkinan besar untuk sukses. Dan kecil kemungkinannya bahwa suatu usaha akan sukses apabila anda tidak tertarik dengan aktivitas yang ada didalam usaha tersebut.

9. Jika anda harus menyebutkan kekuatan pendorong dalam hidup anda, anda harus mengatakan “gairah kerja yang muncul dari cinta dan perhatian.”

Jadi, sekali lagi temukan ide usaha yang akan melibatkan aktivitas yang anda sukai. Bagaimana menemukan dan mengenali ide usaha yang bisa anda cintai? Tanyakan kata hati anda dan pastikan anda tahu jawabannya dengan membaca banyak buku tentang wirausaha.

29 Juli 2009

Tantangan Memulai Wirausaha


Sebagian besar rintangan memulai berwirausaha sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Orang yang mampu memulai usaha adalah orang yang mampu menghilangkan mental blocking, mengalahkan diri sendiri. Karena, hambatan terbesar bersalah dari diri kita sendiri.

1. MODAL

Rintangan inilah yang paling sering dikeluhkan orang ketika akan memulai usaha. Tanpa modal mana mungkin bisa membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil. Baruno, produsen sandal dari eceng gondok, bermodal awal Rp 15 ribu untuk membeli 5 kg eceng gondok. Omzet usahanya pada tahun 2000 lebih dari Rp 100 juta perbulan. Hadi Soenyoto, pengusaha industri rekaman, semula pedagang kotak video. H. M. Yunus, pemilik rumah makan Pondok Patin di Riau bermodal usaha kepercayaan.

Masfuk adalah pengusaha perhiasan emas tiruan beromzet Rp 1,5 milyar perbulan pada tahun 1999. Dia memulai usaha pada 1989 dengan modal Rp 350 ribu dengan peralatan seadanya. Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu. Sujak Widodo, dengan ‘modal dengkul’ mendirikan bengkel sepeda motor yang pada tahun 1994 mencapai omzet Rp 70 juta perbulan. Anak Agung Gede Kurnia, pemilik Agung Rai Museum of Art di Ubud Bali, memulai usaha tanpa modal.

2. USIA

Ada pula yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalu muda. Tetapi sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalu tua. Rasanya aneh, karena dua alasan ini saling bertentangan. Soal usia yang masih terlalu muda, kenyataannya Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun. Oprah Winfrey, pembawa acara yang terkenal di dunia, memutuskan untuk mendapatkan penghasilan dengan bakat bicaranya pada usia 12 tahun. Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya di usia 15 tahun.

Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.

Jika usia setengah baya dianggap terlalu tua untuk merintis usaha baru, tidak demikian dengan Ray McDonald’s Kroc. Si penjual hamburger kelas dunia itu memegang prinsip anggur, yaitu makin tua usia makin berjaya. Bekas penjaja mesin milkshake ini memulai usaha pengembangan restoran waralba cepat saji McDonald’s pada usia yang telah mendekati masa pensiun. Tokoh ini tidak menjadi apatis karena pertambahan usia. Ia terus berkarya, bahkan menciptakan perubahan besar yang positif bagi kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya pda usia 52 tahun.

3. BAKAT

Banyak juga yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Sampai di sini pertanyaan muncul, ‘Apakah berwirausaha dapat dipelajari atau dilatih?’ Jawabannya adalah berwirausaha bisa dipelajari dan dilatih. Ini berdasarkan antara lain dari hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan.

Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’ sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai peluang menjadi wirausahawan. Prof. Musa Asy’arie, seorang wirausahawan, dosen, dan penulis, mengungkapkan dengan tegas bahwa wirausahawan dapat diciptakan. Pakar manajemen Peter F Drucker menulis dalam innovation and Entrepreneurship, ”Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi semata”.

Tentu masih banyak lagi rintangan ketika akan memulai usaha. Misalnya, sistem masyarakat, tingkat pendidikan, lingkungan usaha yang tidak mendukung, takut gagal, dan lalin-lain. Dapat dibuktikan bahwa semua rintangan ini sesungguhnya bermula dari diri sendiri, bermula dari pemikiran diri sendiri. ( bersambung / int )


26 Juli 2009

Warkop Karampuang


Sebagai bentuk kecintaan saya terhadap keragaman seni & budaya Kabupaten Sinjai, saya mencoba mencari cara tepat melakukan promosi potensi seni & budaya Sinjai. Salah satu cara tersebut adalah membuat sebuah usaha warung kopi yang saya beri nama warkop Karampuang. Nama Karampuang sengaja saya jadikan sebagai ikon warkop, karena di kawasan adat Karampuang desa Tompobulu kecamatan Bulupoddo Kab. Sinjai inilah, semua keragaman maupun peninggalan seni & budaya masa lampau masih terjaga hingga sekarang. Semoga para pemangku adat di Karampuang ( Tomatoa, Sanro, Guru, Gella ) memberi restu atas penamaan ini.
Untuk para pengguna internet yang ingin menikmati layanan gratis Hot Spot Area, silahkan berkunjung ke warkop kami di jalan Syarif Al-Qadri Sinjai ( Samping gedung pemuda Sinjai ). Ditempat ini, anda juga bisa mendapatkan informasi tentang dunia pariwisata secara umum di kabupaten Sinjai, anda bisa menjadikan tempat ini sebagai lokasi diskusi & area baca bagi anda yang haus akan informasi.

18 Juli 2009

Bom Mega Kuningan

Hiruk pikuk Pesta demokrasi pemilihan presiden
dan wakil presiden 2009 telah usai. Pasangan SBY - Boediono
ditasbihkan sebagai pemenang versi lembaga survei. Namun saat pikiran kita semua terfokus pada hasil akhir Pilpres versi Komisi Pemilihan Umum ( KPU ), pada persoalan indikasi kecurangan pemilu, pada isu merebaknya flu babi..., tiba-tiba
dua hotel mewah di kawasan mega kuningan, hotel Ritz Carlton dan hotel JW Marriot diguncang bom. Tanggal 17 bulan 7 pada pukul 07.., bom itu menewaskan 9 orang warga negara asing dan warga negara kita. Entah siapa pelaku dan motif dibaliknya, namun yang jelas pemerintah terutama aparat keamanan perlu sesegera mungkin mencari pelakunya. Kewaspadaan itu jangan timbul setelah masalah terjadi, namun setiap saat kewaspadaan itu harus terus terjaga. Semua pihak tentu berharap, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu. Saya yakin semua warga bangsa kita, sudah dewasa dalam hal berdemokrasi, jadi tidak mungkin melukai semangat demokrasi itu hanya dengan untaian kabel bom waktu..... Kuhaturkan turut berduka cita kepada korban, semoga keluarga diberi ketabahan........

14 Juli 2009

Ayo Bersepeda !!!

Bergabung di komunitas sepeda onthel ( Pecinta sepeda lama Sinjai / pedals ), memberi kesan tersendiri. Bisa mengoleksi sepeda lama tentu menyenangkan, namun lebih menyenangkan lagi karena bisa membantu program pemerintah di bidang lingkungan hidup. Dengan bersepeda, bisa mengurangi polusi udara dan sudah tentu menyehatkan. Mari bersepeda, tubuh lebih sehat dan bumi tetap lestari....

07 Juli 2009

Kode Etik Jurnalistik


Kode Etik Jurnalistik menempatkan independensi sebagai prinsip pertama yang harus dimiliki jurnalis, juga media, dalam menjalankan profesi ini. Sebagai mata dan telinga masyarakat, sikap independen jurnalis dan media sangat penting agar publik bisa mengambil tindakan berdasarkan informasi yang betul-betul obyektif, bukan dari informasi yang lahir karena keberpihakan jurnalis dan media terhadap kepentingan kelompok tertentu –apakah itu kepentingan pemilik media atau pemasang iklan.

Sikap profesional juga tak kalah penting bagi jurnalis dan media. Adanya Kode Etik Jurnalistik, sebagai bagian dari etika profesi, sejatinya diharapkan dapat menjadi panduan bagi jurnalis dalam menjalankan profesinya, dan media saat mengoperasionalkan medianya. Salah satu sikap profesional yang disebut tegas dalam kode etik adalah tak menyalahgunakan profesi dan tak menerima suap. Prinsip-prinsip penting ini memang merupakan soal yang menjadi kepedulian -–kalau bukan keprihatinan-- komunitas media setelah era Orde Baru.

Tantangan yang dihadapi media saat ini relatif berbeda dengan di masa Orde Baru. Negara, yang di masa lalu merupakan momok penting bagi kebebasan pers melalui sensor dan pembredelan, kini tak seperkasa dulu. Namun, ancaman sensor dan intervensi tak lantas menghilang. Saat ini, sensor itu bisa datang dengan cara dan oleh pelaku yang berbeda. Salah satunya adalah dari pemasang iklan dan pemilik media. Inilah yang menjadi salah satu tantangan besar bagi independensi dan profesionalisme media saat ini.


Pasca reformasi, sejarah pers di Indonesia mengalami banyak kejadian yang signifikan yaitu berkembangnya kebebasan pers, kebebasan berserikat bagi para wartawan, dan peningkatan jumlah penerbit pers yang luar biasa. Data terakhir dari SPS menunjukkan, jumlah media cetak di Indonesia mencapai 829. Angka yang luar biasa.

Namun masih banyak masalah di balik capaian-capaian itu. Kebebasan pers tidak serta merta berhubungan lurus dengan profesionalisme dan independensi media massa. Masih banyak terjadi praktek-praktek jurnalistik yang melanggar kode etik jurnalistik. Salah satunya adalah hubungan yang tidak profesional antara jurnalis dengan pemerintah.

Survei AJI pada 2005 yang meliputi 80 media di 17 kota menunjukkan situasi yang masih sangat menyedihkan menyangkut kesejahteraan jurnalis. Dari 400 responden yang diwawancarai, sebagian besar gaji jurnalis berada pada rentang Rp 600 ribu – Rp 999 ribu/bulan (22,5%), Rp 1 juta – Rp 1,399 juta/bulan (25%), dan Rp 1,4 juta – 1,799 juta/bulan (16,5%). Mereka yang bergaji adi atas Rp 5 juta/bulan hanya berjumlah 1,3%. Bahkan masih ada jurnalis yang digaji di bawah Rp 200 ribu.

Kesejahteraan yang rendah merupakan pemicu munculnya praktek pemberian suap kepada jurnalis, selain keinginan politik dari pemerintah untuk mengontrol berita. Simbiosis tidak profesional itu masih terjadi. Survey yang sama dari AJI menunjukkan bahwa sekitar 65% wartawan menerima suap (amplop).

Sudah seringkali dilakukan kampanye terhadap pemberantasan praktek ilegal tersebut, dan belum berhasil. Ada beberapa penyebab kegagalan itu:
• Euforia industri pers memunculkan banyak wartawan tidak terdidik dan tidak profesional. Kekuatan wartawan independen dalam mengampanyekan independensi pers tidak sepadan dengan jumlah wartawan tidak terdidik yang muncul akibat euforia industri pers. Kampanye independensi jurnalis sering berisiko besar.
• Pemerintah tidak menganggap serius praktek itu sebagai masalah dan justru menganggapnya sebagai peluang untuk mengontrol opini publik
• Masyarakat memang peduli terhadap praktek tersebut, namun keprihatinan mereka kurang terkonsolidasi

Dari paparan di atas, bisa dirumuskan penyebab mendasar munculnya praktek penyuapan yaitu:
• Rendahnya kesejahteraan jurnalis akibat rendahnya kapasitas modal perusahaan dan atau hubungan industrial pers yang tidak adil
• Kepentingan politik pemerintah atau perusahaan untuk mengontrol opini publik dengan memanfaatkan rendahnya kesejahteraan jurnalis
• Ketidakpedulian perusahaan pers pada kualitas jurnalistik media mereka

Pola-pola modus penyuapan ke wartawan pun beragam. Mulai dari yang ”klasik” berupa suap amplop sampai ke budaya telepon, pemberian fasilitas pribadi, entertainment dan lain-lain. Di sisi yang lain, wartawan sudah sering melakukan peliputan investigatif untuk isu-isu tertentu. Namun mereka sendiri sering lupa atau enggan bahwa ada fenomena di dekat mereka yang membutuhkan investigasi dengan kualitas nilai berita dan signifikansi publik yang tinggi. ( www.ajiindonesia.org )

05 Juli 2009

Sajak Nasihat Untuk Para Pemimpin

Suatu siang aku melihat-lihat pemandangan yang membentang luas di sepanjang jalan dari rumahku di pinggiran ibukota, hingga kantor gubernur di Balai Kota. bendera-bendera beraneka warna, indah dipandang mata, kuhitung satu per satu dan kureka-reka, ada tiga puluh empat jumlahnya, kutanyai ibu, yang berjalan gontai di sebelahku; “bu, ibu. bendera partaikah itu?” “bukan, bukan. itu bendera pabrik kecap manis, anakku” (Arif Mahmudi)

Sang Ibu dalam sajak-sajak Arif Mahmudi itu memang sangatlah hafal bendera-bendera itu. Sampai-sampai ia menyebut partai-partai itu sebagai “pabrik kecap manis”. Berpuluh-puluh tahun hidup, janji yang bertaburan saat Pemilu tiba hanyalah berupa kecap manis pemanis bibir. Tak satupun ada yang bisa mengubah nasib keluarganya yang telah puluhan tahun jatuh pada kubang kemiskinan.

Sang Ibu itu seolah mewakili duka dan pilu seluruh penduduk miskin di Indonesia yang pada 2008 lalu meningkat menjadi 41 juta jiwa dari tahun sebelumnya sebesar 37 juta jiwa. Angka tersebut sebagai dampak dari ketidakmandirian Indonesia akan pangan, energi, dan keuangan terhadap kemiskinan dan penggangguran.

Sayangnya, angka itu tak menggoyahkan aksi para calon-calon pemimpin negeri ini untuk berjualan kecap manis, mengobral janji-janji fatamorgana. Seoalah begitu mudahnya mengatasi persoalan bangsa ini, sehingga menyelesaikannya tanpa dibarengi dengan kompetensi dan kapabelitas yang memadai. Sementara begitu mudahnya masyarakat terbuai dengan tawaran-tawaran semu yang menggiurkan.

Apa jadinya jika bangsa ini dipimpin oleh orang-orang pemain sandiwara kehidupan yang tidak memiliki karakter dan arah kerja yang jelas? Wahai para calon pemimpin, belajarlah pada cuplikan kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab ra.

Pernah suatu kali Umar bin Khattab r.a mendengar bahwa salah seorang anaknya membeli cincin bermata seharga seribu dirham. ia segera menulis surat teguran kepadanya dengan kata-kata sebagai berikut: "Aku mendengar bahwa engkau membeli cincin permata seharga seribu dirham. Kalau hal itu benar, maka segera juallah cincin itu dan gunakan uangnya untuk mengenyangkan seribu orang yang lapar, lalu buatlah cincin dari besi dan ukirlah dengan kata-kata, Semoga Allah merahmati orang yang mengenali jati dirinya."

Ada lagi, Pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khattab r.a membutuhkan uang untuk keperluan pribadi. ia menghubungi Abdurrahman bin 'Auf, sahabat yang tergolong kaya, untuk meminjam uang 400 dirham. Abdurrahman bertanya, "mengapa engkau meminjam dari saya? Bukankah kunci baitul maal (kas negara) ada di tanganmu? mengapa engkau tidak meminjam dari sana?" Umar r.a menjawab, Aku tidak mau meminjam dari baitul maal. Aku takut pada saat maut merenggutku, engkau dan segenap kaum muslimin menuduhku sebagai pemakai uang baitul maal. Dan kalau hal itu terjadi, di akhirat amal kebajikanku pasti dikurangi. Sedangkan kalau aku meminjam dari engkau, jika aku meninggal sebelum aku melunasinya, engkau dapat menagih utangku dari ahli warisku."

Begitulah Umar Bin Khattab. Negeri ini membutuhkan Umar Umar yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Memiliki pemimpin yang bisa mendengar keluh kesah masyarakat kemudian memberikan solusi mencerahkan. Pastikan, kita bisa menemukan pemimpin itu

26 Juni 2009

Lembaga Adat Karampuang Sinjai



Sebagai suatu komunitas tradisional, tentunya kehadiran pemimpin sangat dibutuhkan sebagai tokoh yang mampu mengayomi warganya dalam melaksanakan aktivitasnya. Dalam tradisi karampuang, kepemimpinan diserahkan kepada empat tokoh adat dengan peran yang berbeda-beda. Keempatnya adalah Arung, Ade, Sanro dan Guru. Arung, Ade dan Guru harus dijabat oleh laki-laki, sedangkan Sanro haruslah dijabat oleh wanita. Keempatnya digambarkan dengan api tettong arung, tana tudang ade, anging rekko sanro serta wae suju guru ( empat unsur kehidupan yakni api, tanah, udara dan air ). Perpaduan keempat tokoh ini digambarkan sebagai Eppa alliri tetteppona hanuae. Dalam menjalankan aktivitasnya mereka harus tetap kompak dan memutuskan segala persoalan atas kesepakatan bersama. Selain itu, segala keputusan yang telah ditetapkan harus dijaga dan tidak dibolehkan untuk mengubahnya lagi dan diungkapkan dengan kata teppu batu tenrilesang. Akhirnya dipertegas lagi dengan kata-kata de’ na lura bicara. Karena posisinya sebagai ade eppa, maka mereka bahu membahu mempertahankan segala tradisi leluhur yang merupakan warisan sekaligus amanah dari tomanurung.

Namun demikian, sebagai anggota masyarakat dan merupakan bagian dari orang banyak, mereka sekaligus menduduki jabatan yakni sebagai tomatoa, gella, sanro, dan guru. Bagi pengangkat adat, telah digariskan bahwa tomatoa, gella, guru harus dijabat oleh laki-laki sedangkan sanro haruslah wanita. Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai pemimpin masyarakat, maka keempatnya mempunyai pendamping atau pembantu yang disebut dengan bali tudangeng. Arung dalam menjalankan fungsinya sebagai to matoa didampingi oleh seorang ana malolo yakni sebagai pabbicara dan juga merupakan putra mahkota atau pattola. Kedudukan sebagai pattola ini bukanlah mutlak untuk menjadi pengganti dari arung, tetapi hanya sebagai juru bicara dari arung. Ana malolo tadi tidak mutlak anak dari arung. Tokoh adat lainnya adalah gella,. Dalam menjalankan tugasnya, gella dibantu pula oleh seorang ana malolo yang fungsinya sebagai pabbicara. Selain itu, masih dibantu lagi oleh beberapa orang sebagai suro dan pabbilang yakni ahli dalam bidang-bidang tertentu. Sedangkan sanro dibantu oleh pinati, pappajo, paggenrang dll. Sedangkan guru dibantu oleh katte, bilala dan doja. Selain fungsi sosial, keempatnya diikat lagi oleh fungsi religi yang diungkapkan dengan Mappogau Hanuai Arungnge, Mabbissa Lompoi Gellae, Makkaharui Sanroe, Mattula balai gurue. Dengan demikian, maka keempatnya menjadi pemimpin lagi dalam urusan-urusan ritual. Sebagai contoh pada pelaksanaan pesta adat mappogau hanua, yang menjadi penanggung jawab adalah arung, upacara memulai tanam dan panen dipimpin oleh gella. Upacara-upacara adat kecil seperti mappalesso ase, mabbali sumange dipimpin oleh sanro. Sedangkan maulu dan miraje dipimpin oleh guru.

Untuk memudahkan menjalankan aktivitasnya, tersedia dua rumah adat yang berfungsi sebagai istana yaitu tomatoa dan sanro harus menempati rumah adat. Tomatoa dan gella menempati rumah adat gella. Guru dan ana malolo juga mempunyai kamar tersendiri dirumah adat. Hal yang menarik adalah kepemimpinan tradisisonal ini adalah karena apabila salah seorang dari mereka meninggal dunia maka dia tidak boleh dimakamkan sebelum ada penggantinya dan diterima oleh warga atau diungkapkan dengan, engkapa nasappei bajunna atau nanti setelah ada pengganti yang akan mengenakan baju kebesarannya. Dalam menunjuk calon pengganti dari yang meninggal, telah digariskan dengan tegas oleh adat bahwa penggantinya tidak mutlak anak dari tokoh adat yang meninggal, walaupun sangat diharapkan oleh warga dengan ungkapan, teppa raungna ajukkajue, tapi berdasarkan kriteria dan syarat-syarat tertentu, maka keinginan itu bisa saja menjadi lain. Syarat untuk dipilih menjadi pengganti antara lain : mabbali pangngara (telah menikah), deggaga salanna (tidak pernah membuat kesalahan yang merugikan), de’na makkara-kara (tidak sedang berperkara), maummuru (sekitar 35 tahun), paisseng ri adena (faham dengan adat), paisseng ri gau (memehami norma-norma), nacoe (berwibawa) dan mappalece (membujuk).

25 Juni 2009

Karampuang, dusun sakral penuh mitos

Hal yang unik pada To Manurung kedua seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam Lontara atau kitab sakral atau babad Karampuang adalah, ungkapan yang mengatakan bahwa To Manurung yang muncul di Karampuang tersebut berasal dari Manjappai atau Majapahit, sedangkan kebanyakan lontara lain di Sulawesi Selatan selalu menghubungkan kehadiran To Manurung itu selalu dikatakan dari langit. Dengan demikian memberikan gambaran kepada kita bahwa hubungan kesejarahan antara Jawa dan Bugis sudah berlangsung lama. To Manurung wanita yang akhirnya menjadi pemerintah pertama di Karampuang diyakini berasal dari Jawa. Dan untuk mengabadikan To Manurung tersebut maka rumah adatnya dibentuk sedemikian rupa dengan mengambil simbol-simbol wanita yang berbeda dengan kebudayaan bugis pada umumnya. Rumah Bugis Makassar yang selalu sarat dengan simbol kejantanan seperti tanduk kerbau, tanduk rusa sebagai hiasan puncak rumah, bentuk tangga yang terjulur ke depan atau menyamping searah lebar rumah adalah simbol (maaf ) ereksi dan tidak ereksi dari alat vital pria, pembagian kamar atau bilik yang selalu menempatkan kamar laki-laki di bagian depan sementara kamar perempuan tersembunyi di belakang. Bahkan di rakkeang atau bagian loteng adalah simbol betapa supremasi laki-laki mendominasi dalam detail-detail rumah bugis Makassar. Sebaliknya di Karampuang, rumah adat Karampuang justeru melambangkan seorang wanita anggun yang digambarkan melalui simbol-simbol wanita. Pintunya yang terletak ditengah-tengah rumah bagian dalam dan tersembunyi adalah simbol dari ( maaf ) kemaluan wanita. Pintu ini memiliki gembok yang terbuat dari batu bulat yang merupakan simbol dari klitoris perempuan yang disebut batu tuo atau batu yang mampu merangsang birahi kaum pria. Penggantungnya terbuat dari kulit kerbau yang penuh bulu atau rambut yang juga merupakan bagian kemaluan wanita. Di depan pintu terdapat dua buah dapur yang merupakann simbol sumber kehidupan melambangkan dua buah dada wanita. Di samping rumah tergantung dengan manisnya hiasan anting-anting wanita yang disebut dengan bate-bate. Di puncak rumahnya di tempatkan ijuk yang disebut dengan hilua simbol rambut wanita, Di ujung rumahnya bagian atas berdiri dengan anggunnya mahkota sang wanita cantik lengkap denngan juntaian rantainya yang disebut tobonya serta beberapa simbol wanita lainnya. ( selesai )

24 Juni 2009

Karampuang, dusun sakral penuh mitos

Terbentuknya dusun Karampuang di desa Tompobulu, kab. Sinjai, tidak terlepas dari kehadiran sosok yang tidak dikenal dipuncak sebuah bukit yang bernama Batu Lappa dan sangat dikeramatkan hingga kini yang dalam khasanah sejarah dan budaya Sulawesi Selatan dikenal dengan To Manurung. To artinya orang sedangkan Manurung artinya yang turun atau yang tiba-tiba muncul dan tak diketahui asal usulnya. To Manurung sebagai sosok yang tidak dikenal tersebut membangkitkan kekaguman tersendiri dari seluruh warga yang datang menyaksikan sosok tak dikenal tersebut . Begitu kharismatiknya, pada saat masyarakat berbondong-bondong ke tempat kehadiran To Manurung tersebut, bulu kuduk warga merinding dan secara spontan merasakan Karampulue yang artinya berdiri buluroma. Kata Karampulue akhirnya dijadikan nama menjadi Karampulue. Seiring dengan perjalanan waktu, kata Karampulue menjadi Karampuang karena tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat persinggahan raja-raja atau bangsawan Bone atau sering dipanggil Puang serta bangsawan Makassar yang sering disapa dengan Karaeng. Perpaduan dua nama Puang dan Karaeng akhirnya Karampulue menjadi Karampuang. To Manurung pertama ini akhirnya didaulat untuk menjadi pemimpin masyarakat Karampuang tersebut dan mencetak beberapa sawah yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat hingga kini. Sawah pertama yang dibuat oleh To Manurung tersebut hingga kini masih tetap dipelihara dan dijadikan sebagai sawah adat dan diberi nama Galung Abungerreng atau sawah pertama. Konon sawah ini dibentuk dengan menggunakan tulang-tulang binatang yang akhirnya masyarakat menirunya cara pencetakan sawah semacam itu dan akhirnya sawah-sawah semakin luas seperti apa yang ada sekarang ini.. Masa pemerintahan To Manurung ini sangat singkat karena tiba-tiba lenyap ditempat dia pertama kali dilihat oleh masyarakat dengan meninggalkan pesan yang sangat mendalam, ” eloka tuo tea mate, eloka madeceng tea maja yang artinya saya ingin hidup dan tak mau mati, saya ingin kebaikan dan menghindari kejelekan. Pesan ini diterjemahkan oleh warga bahwa dia ingin agar apa yang telah dia lakukan untuk tetap dilestarikan dan kelak menjadi modal utama masyarakat. Namun demikian, dalam kebingungan masyarakat karena menghilangnya To Manurung yang mereka cintai, tiba-tiba muncul lagi To Manurung baru yang jumlahnya tujuh orang dan salah seorang di ataranya adalah seorang wanita cantik. Wanita tersebut didaulat untuk memimpin Karampuang sedangkan saudara laki-lakinya diperintahkan untuk memimpin kawasan lainnya. Perpisahan ke tujuh bersaudara ini disebut dengan lao cimbolona monro capengna artinya andaikan sebuah kelapa, sebagian besar buah kelapa itu pergi ke tempat lain, yang tinggal hanyalah puncak tempurungnya. Terjadinya perpisahan ini adalah perintah langsung dari pemimpin To Manurung wanita tadi . Dalam lontara Karampuang yang sangat disakralkan tersebut perintahnya tertulis, nonnono makkale lembang , numaloppo kuallinrungi, numatanre kuacinaungi, makkelo kuakkelori, naualai lisu ( turunlah ke lembah sana, kelak kau harus besar untuk melindungiku, mendapat kehormatan untuk menaungiku, menjadi pemerintah yang disegani, tapi kelak kebesaran itu akan kembali ke Karampuang ). Lebih jauh dijelaskan maksudanya bahwa kebesaran dan kehormatan yang akan kalian peroleh , suatu saat akan kembali lagi ke Karampuang. Apakah ini tuah dari pesan suci tersebut sehingga Karampuang menjadi besar namanya sedangkan wilayah-wilayah bentukan adik-adiknya sudah tak jelas lagi, waktulah yang akan menentukannya...... ( bersambung )

18 Januari 2009

Song For Gaza

Song For Gaza (Composed by Michael Heart)

A blinding flash of white light
sebuah kilatan cahaya yang membabi buta

Lit up the sky over Gaza tonight
menerangi angkasa Gaza malam ini

People running for cover
orang-orang berlarian tidak menentu untuk berlindung

Not knowing whether they’re dead or alive
tanpa tau lagi apakah mereka hidup atau mati

They came with their tanks and their planes
para tentara datang dengan tank2 dan pesawat tempur mereka

With ravaging fiery flames
datang dengan kerusakan dan kobaran api2 yang meluap2

And nothing remains
dan tidak ada yang tersisa

Just a voice rising up in the smoky haze
hanya suara ( ledakan & senjata ) yang menggema di tengah kabut asap perang

We will not go down
kami tidak akan menyerah / kami tidak akan turun

In the night, without a fight
dalam kegelapan malam, tanpa sebuah pertarungan

You can burn up our mosques and our homes and our schools
Kamu dapat menghancurkan tempat2 ibadah, rumah dan sekolah kami

But our spirit will never die
tapi spirit kami tidak akan pernah mati

We will not go down
kami tidak akan menyerah

In Gaza tonight
di Gaza malam ini

Women and children alike
Perempuan dan anak-anak

Murdered and massacred night after night
dibunuh secara membabi buta dari malam ke malam

While the so-called leaders of countries afar
sementara para pemimpin terhormat dunia

Debated on who’s wrong or right
berdebat siapa yang benar dan siapa yang salah

But their powerless words were in vain
tapi kata-kata mereka tidak dapat mengubah keadaan

And the bombs fell down like acid rain
dan bom tetap berjatuhan seperti hujan deras

But through the tears and the blood and the pain
tetapi melalui tangisan dan darah kesakitan

You can still hear that voice through the smoky haze
kamu masih dapat mendengar suara di tengah kabut asap

We will not go down
kami tidak akan menyerah

In the night, without a fight
malam ini, tanpa sebuah perlawanan

You can burn up our mosques and our homes and our schools
Kamu dapat menghancurkan tempat2 ibadah, rumah dan sekolah kami

But our spirit will never die
tetapi spirit kami tidak akan pernah mati

We will not go down
kami tidak akan menyerah

In Gaza tonight
di Gaza malam ini